Bingung Kenapa Kamu Sulit Fokus dan Nggak Produktif? Biasanya, 6 Hal Ini Selalu Jadi Penyebabnya

"Kenali penyebabnya, biar bisa mencari solusinya."
Dalam kehidupan profesional yang sibuk, seringkali kamu akan merasa kewalahan. Super sibuk, jadwal yang tidak masuk akal, dan kamu merasa kesulitan berjuang untuk bisa fokus dari segala gangguan yang kamu terima.
Kesulitan untuk fokus itu ternyata bukan sekadar fenomena lho! Orang-orang mungkin menyebut diri mereka terdistraksi. Akibatnya, mereka menghabiskan waktu kerja lebih lama untuk hasil yang kurang produktif. Padahal, sebenarnya itu disebabkan karena tanpa sadar setiap manusia itu mengidap yang namanya sindrom distraksi. Untuk mengatasinya, kamu harus lebih dulu mengidentifikasi distraksi apa sih yang paling banyak menyerangmu di kantor?
Dilansir dari buku Driven to Distraction at Work yang ditulis Edward M. Hallowel, ternyata ada enam sindrom distraksi yang bisa jadi kamu idap. Apa saja sih?
1. Screen Sucking atau terserap ke monitor.

Sindrom ini adalah kecenderunganmu kehilangan kontrol atas teknologi yang ada di sekitarmu, sehingga kamu akan merasa tertarik dan ketagihan untuk melihat monitor terus menerus. Biasanya, penyebabnya adalah sosial media atau internet.
Kalau kamu mengalami masalah ini, cobalah menyingkirkan gadgetmu selama beberapa waktu dalam sehari. Buatlah jadwal di mana gadgetmu harus mati, dan beritahukan teman-temanmu kamu tidak bisa dijangkau setiap waktu. Saat kamu bosan, cobalah membaca bacaan yang seharusnya kamu baca, jangan langsung menyalakan ponselmu. Selain itu, cobalah perbanyak pertemuan tatap muka dengan rekan kerjamu.
2. Multitasking atau mengerjakan banyak hal sekaligus.

Biasanya ini adalah sindrom yang banyak diderita para profesional yang perfeksionis. Mereka mencoba mengerjakan semuanya, banyak hal di saat yang sama. Kamu juga merasa tak bisa berkata "TIDAK" kepada orang lain. Jika kondisi ini diteruskan, kamu sendiri yang akan kewalahan dan jadi tidak bisa maksimal untuk organisasimu, keluargamu ataupun dirimu sendiri.
Kalau kamu mengalami masalah dengan sindrom ini, kamu harus belajar memahami bahwa kamu tidak akan bisa mengerjakan banyak hal sekaligus. Jika itu hal ringan, seperti mencuci piring sambil berdiskusi dengan rekan kerjamu, mungkin kamu bisa. Tapi jika kamu sedang meeting dan harus membalas email klien, kamu tidak akan bisa menghasilkan kinerja yang maksimal untuk kedua hal itu. Belajarlah mendelegasikan tugas untuk dilengkapi orang lain, dan beri ruang untuk dirimu sendiri. Belajarlah berkata tidak atau menolak proyek baru. Akuilah bahwa kamu bukan orang yang terbaik untuk tugas tertentu.
3. Idea Hopping atau tidak pernah menyelesaikan apa yang kamu mulai.

Masalah orang-orang dengan sindrom ini biasanya adalah kesulitan untuk mengerjakan satu proyek hingga tuntas karena kehilangan fokus atau minatnya. Seringkali ini terjadi pada orang yang tidak memiliki perencanaan yang baik untuk menyelesaikan tugasnya.
Kalau kamu mengalami masalah dengan sindrom ini, ada beberapa cara yang bisa kamu coba. Pertama, tuliskan idemu dan tentukan mana yang paling menarik perhatianmu. Jangan pilih lebih dari tiga untuk benar-benar kamu implementasikan. Tuliskan juga nama orang-orang yang bisa membantumu mewujudkan ide ini, dan diskusikanlah strategimu dengan mereka. Terakhir, jangan mudah menyerah. Banyak orang memiliki kemampuan jauh dari yang mereka kira, dan yakinlah kamu bisa.
4. Worrying atau terlalu khawatir.

Kalau kamu menderita sindrom distraksi ini, biasanya kamu akan lebih banyak membuang waktumu mengerjakan hal-hal yang kamu rasa perlu untuk melawan kecemasanmu, alih-alih berusaha menjadi lebih ahli dalam mengerjakan tugas-tugasmu.
Kalau ini menjadi masalah buatmu, beberapa caran untuk mengatasinya antara lain:
Cari data dan fakta atau informasi yang valid. Sedikit riset akan membantumu melihat masalah dari sudut pandang lain. Selain itu, kamu juga sebaiknya menyusun rencana untuk mengalihkan fokusmu dari "potensi masalah" menjadi "solusi". Terakhir, alihkan perhatianmu dengan melakukan sesuatu yang sama sekali tidak berhubungan dengan kekhawatiranmu, seperti berolahraga atau nonton film.
5. Playing The Hero atau berusaha menjadi pahlawan.

Kalau kamu menderita sindrom ini, biasanya kamu akan cenderung berusaha membetulkan persoalan orang-orang lain, tapi lupa mengerjakan tugasmu sendiri. Kamu akan menempatkan kebutuhan orang lain di atas kepentinganmu karena merasa kamu wajib melakukan itu, atau karena rasa bersalah.
Kalau kamu mengalami masalah ini, kamu butuh menyeimbangkan prioritasmu. Kamu harus menyisihkan waktu di mana tidak ada gangguan sama sekali untuk menyelesaikan tugas-tugas yang sulit, berolah raga atau yoga, tidur, meditasi dan lainnya. Jangan menyetujui semua permintaan, mulai biasakan bilang "Aku pikirkan dulu" alih-alih langsung mengiyakan permintaan rekan kerjamu. Dengan demikian, kamu akan punya waktu untuk memutuskan apakah mengambil tugas itu adalah hal yang masuk akal atau tidak. Keluarlah dari zona nyamanmu dan minta tolong pada orang lain jika diperlukan.
6. Dropping The Ball atau menjatuhkan bola.

Orang dengan sindrom ini biasanya tidak bisa mengorganisasikan tugas-tugasnya. Biasanya, sindrom ini banyak diderita orang-orang penderita ADD/ADHD (Attention Deficit Hyperactivity Disorder). Banyaknya suara dan hal-hal visual yang berada di sekitar mereka akan membuat mereka tidak bisa memblokir gangguan dan fokus pada tugas yang sedang mereka kerjakan.
Kalau kamu bermasalah dengan hal ini, kamu perlu fokus melakukan hal yang paling jadi keahlianmu. Kembangkanlah kemampuan mengorganisasi dan manajemen waktumu. Urutkan proyekmu berdasarkan prioritas. Fokuslah juga pada kesehatanmu, cobalah bermeditasi dan pastikan kamu mendapat asupan gizi dan tidur yang cukup. Kalau diperlukan, kamu bisa meminta bantuan dari berbagai aplikasi mobile, buku, atau pelatih.
Kamu penasaran kamu terkena sindrom yang mana? Coba tesnya di sini deh!


















