Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

7 Tanda Kamu Mengalami Intoleransi Laktosa, Menolak Produk Olahan Susu

mydr.com.au
mydr.com.au

Tak hanya alergi, beberapa orang juga bisa mengalami intoleransi. Ada beberapa zat dalam makanan dan minuman yang paling sering memunculkan reaksi intoleransi dalam tubuh. Setidaknya, ada 6 jenis intoleransi yang paling umum ditemui, yakni intoleransi gluten, kafein, histamin, salisilat, fruktosa dan laktosa

Lantas, apa tanda-tanda seseorang mengalami intoleransi laktosa? Ketahui jawabannya di bawah ini!

1. Mari mengenal laktosa terlebih dahulu

dairyreporter.com
dairyreporter.com

Sebelum beranjak lebih jauh, mari kita mengenali laktosa terlebih dahulu. Laktosa berada dalam produk susu dan turunannya, seperti keju, yogurt, mentega dan es krim. Laktosa sendiri merupakan sejenis gula dalam susu. Untuk memecah gula tersebut, tubuh kita menggunakan enzim laktase agar bisa diserap oleh tubuh, ungkap laman Web MD.

Enzim laktase diproduksi di usus kecil. Seseorang yang memiliki intoleransi laktosa tidak memiliki cukup laktase, akibatnya timbul berbagai masalah kesehatan setelah mengonsumsi susu.

2. Sakit perut dan kembung

medicalnewstoday.com
medicalnewstoday.com

Nyeri perut dan kembung adalah gejala umum dari intoleransi laktosa yang dialami anak-anak dan dewasa. Karbohidrat dalam laktosa tidak dapat diserap oleh sel-sel yang melapisi usus besar. Peningkatan asam dan gas yang dihasilkan dapat menyebabkan sakit perut dan kram, jelas laman Health Line.

Rasa sakit biasanya terletak di sekitar pusar dan di bagian bawah perut. Sensasi kembung ini disebabkan oleh peningkatan air dan gas di usus besar dan menyebabkan dinding usus meregang. Uniknya, kembung dan rasa sakit itu tidak terkait dengan jumlah laktosa yang dicerna, tetapi berkaitan dengan sensitivitas individu pada laktosa.

3. Diare

medicalnewstoday.com
medicalnewstoday.com

Diare merupakan peningkatan frekuensi feses, likuiditas atau volume. Jika seseorang mengeluarkan lebih dari 200 gram feses dalam periode 24 jam, maka bisa dipastikan ia mengalami diare, jelas laman Health Line.

Intoleransi laktosa menyebabkan diare dengan meningkatkan volume air di usus besar, lalu meningkatkan volume dan kandungan cairan feses. Di usus besar, fermentasi mikroflora laktosa menjadi asam lemak dan gas rantai pendek. Asam sisa dan laktosa meningkatkan jumlah air yang dikeluarkan tubuh ke usus besar. Tak heran, jika daerah membuat feses kita menjadi cair.

4. Meningkatkan gas dalam tubuh

mayoclinic.org
mayoclinic.org

Gejala lain dari intoleransi laktosa adalah meningkatnya gas dalam tubuh. Fermentasi laktosa di usus besar meningkatkan produksi gas hidrogen, metana dan karbon dioksida. Khusus bagi orang dengan intoleransi laktosa, mikroflora usus besar mampu memfermentasi laktosa jadi asam dan gas, tutur laman Health Line

Akibat laktosa yang difermentasi di usus besar, gas semakin meningkat dan akhirnya menyebabkan perut jadi kembung. Jumlah gas yang diproduksi bisa berbeda dari satu orang ke orang lain, sebab adanya perbedaan dalam efisiensi mikroflora dan tingkat reabsorpsi gas. Uniknya, gas yang dihasilkan dari fermentasi laktosa itu tidak berbau.

5. Sembelit

indiatimes.com
indiatimes.com

Indikasi lain dari intoleransi laktosa adalah mengalami sembelit. Ini ditandai dari feses yang keras dan jarang, perut tidak nyaman, kembung dan mengejan berlebihan. Karena bakteri dalam fermentasi usus besar tidak bisa mencerna laktosa, akhirnya dihasilkan gas metana.

Gas ini memperlambat waktu yang dibutuhkan makanan untuk bergerak melalui usus, lalu menyebabkan sembelit bagi sebagian orang, terang laman Health Line. Namun, perlu diketahui bahwa sembelit bisa disebabkan oleh kekurangan serat dalam makanan, mengonsumsi obat-obatan tertentu serta tanda dari sindrom iritasi usus.

6. Muntah

medicalnewstoday.com
medicalnewstoday.com

Intoleransi laktosa tak hanya menyebabkan masalah pada pencernaan dan perut, tetapi bisa menyebabkan seseorang menjadi mual dan muntah. Reaksi ini muncul karena tubuh kesulitan mencerna laktosa dan menyebabkan gangguan pada perut. Rasa tidak nyaman ini yang memicu kita untuk mual dan muntah.

Ada juga orang yang memang tidak tahan dengan susu. Hanya dengan mencium aroma atau merasakan rasanya, tubuh memberikan respons untuk menolak. Akibatnya, mual dan muntah tak bisa dihindari.

7. Eksim

hindustantimes.com
hindustantimes.com

Reaksi di luar tubuh pun muncul akibat mengonsumsi produk laktosa. Salah satunya, menyebabkan eksim di kulit. Eksim adalah kondisi kronis jangka panjang yang membuat kulit jadi gatal, merah, kering dan pecah-pecah, menurut berbagai sumber.

Reaksi eksim tidak selalu muncul pada semua penderita intoleransi laktosa, hanya sebagian orang saja yang terpengaruh. Faktor risiko eksim ada banyak, termasuk alergi pada debu, rumput, serbuk sari, stres dan pengaruh makanan tertentu.

Nah, itulah tanda-tanda jika kamu mengalami intoleransi laktosa. Jika kamu memiliki intoleransi laktosa, sebisa mungkin hindari produk susu dan turunannya, ya!

Share
Topics
Editorial Team
Nena Zakiah
EditorNena Zakiah
Follow Us

Latest in Health

See More

Consequatur natus expedita iure dolore sed qui

20 Nov 2025, 14:39 WIBHealth
http://i1382.photobucket.com/albums/ah270/akhayaprisca/787671102_zps4y2yx23f.jpg

Artikel 42

16 Sep 2025, 10:54 WIBHealth
http://i1296.photobucket.com/albums/ag19/Melarissa_Benedicta/the blonde salad_fashionnewsmagazine_zpswlnkn5tx.jpg

Artikel 20

16 Sep 2025, 10:19 WIBHealth
DVkkskcl40.png

Artikel 5

16 Sep 2025, 10:11 WIBHealth
IMG20240724165502.jpg

tes timezone wita

25 Jul 2025, 15:00 WIBHealth
singa

artikel coba draft

25 Jul 2025, 11:47 WIBHealth
burung

Artikel agustus update

15 Jul 2025, 16:48 WIBHealth
a

Test notif artikel ke 6 rev

11 Jul 2025, 13:18 WIBHealth
VdZYCdlbFs.png

Coba Create artikel rss

13 Jun 2025, 14:42 WIBHealth