Siapa di sini yang suka makan dan minum manis? Ada baiknya kalau kamu mengurangi jumlahnya mulai sekarang ya! Apalagi, bagi kalian yang suka mengonsumsi makanan dan minuman kemasan. Di balik rasanya yang enak, tersimpan pemanis buatan tersembunyi tanpa kamu sadari!
Kira-kira, sebanyak apa pemanis buatan dalam makanan dan minuman yang biasa kita konsumsi? Dan seberapa berbahayakah itu? Mari simak fakta-fakta berikut ini!
Pemanis buatan ada banyak macamnya. Namun, setidaknya ada lima jenis pemanis buatan yang disetujui oleh Food and Drug Administration (FDA), yakni saccharin, acesulfame, aspartame, neotame dan sucralose.
Alasan mengapa pemanis buatan banyak dipilih adalah karena rasanya yang lebih manis, lebih murah, namun tanpa kalori. Meski begitu, karena bebas kalori, pemanis buatan tidak memberikan efek kenyang. Akhirnya, kita cenderung mengonsumsi makanan atau minuman lebih banyak sebagai kompensasi atas kekosongan kalori tersebut.
Pemanis buatan dapat kamu temukan di mana saja. Bahkan, di makanan yang biasa kamu konsumsi sehari-hari. Misalnya, selai, puding, permen, makanan kaleng, biskuit, popcorn siap saji, snack sampai roti-rotian.
Oleh karena itu, selalu perhatikan label yang tercantum dalam kemasan makanan sebelum membelinya, ya! Cermat dan teliti dalam memilih adalah tanda konsumen yang cerdas. Namun, bukan berarti kamu harus menghindarinya 100 persen, kurangi konsumsi saja sudah cukup.
Minum soda dingin pasti bakal melegakan di tenggorokan. But, please stay alert! Karena soda, jus kaleng, teh botolan atau minuman kemasan lainnya mengandung pemanis buatan!
Berdasarkan laman Health Line, soda terbuat dari air berkarbonasi, pemanis, pewarna serta pengawet buatan. Selain itu, tidak ada nutrisi signifikan dari soda yang bisa kita dapatkan. Justru, terlalu banyak pemanis buatan bisa memicu problem kesehatan yang lebih serius nantinya.
Studi yang dilakukan peneliti dari University of Manitoba's George dan Fay Yee Centre for Healthcare Innovation Canada menemukan bahwa pemanis buatan dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan serius. Misalnya, risiko tinggi kenaikan berat badan, obesitas, tekanan darah tinggi, diabetes hingga penyakit jantung! Ngeri ya?
Terkait obesitas, laman Medical News Today menyebut bahwa pemanis buatan menyebabkan penambahan berat badan, peningkatan body mass index (BMI) hingga lingkar pinggang yang membesar. Pemanis buatan juga berpengaruh pada kolesterol hingga meningkatkan risiko stroke di masa depan.
Pemanis buatan dikenal dengan rasanya yang jauh lebih manis. Bahkan, rasa manisnya bisa 30 sampai 3.000 kali lipat dari gula biasa! Oleh karena itu, laman Unlock Food Canada merilis daftar pemanis buatan serta batas wajar konsumsinya.
Seperti acesulfame potassium (Ace-K) yang maksimal hanya boleh dikonsumsi 15 mg/kg berat tubuh, aspartame sekitar 40 mg/kg berat tubuh, saccharin sekitar 5 mg/kg berat tubuh dan sucralose yang hanya boleh dikonsumsi 9 mg/kg berat tubuh. Penggunaan di atas itu tidak dianjurkan karena membawa dampak negatif bagi tubuh.
Sebuah penelitian menunjukkan bahwa orang yang mengonsumsi pemanis buatan rata-rata mengalami kenaikan berat badan. Mengapa? Ternyata, pemanis buatan dapat memanipulasi rasa lapar dan meningkatkan selera makan kita, lho!
Pemanis buatan juga bisa mendorong kita untuk makan terus menerus dalam jumlah yang banyak. Selain itu, laman World menyebut bahwa efek samping lainnya dari pemanis buatan adalah hiperaktif, insomnia hingga penurunan kualitas tidur.
Merasa overthinking setelah membaca poin-poin di atas? Well, you don't have to worry!
Ada banyak bahan substitusi lain untuk menggantikan peran pemanis buatan. Di antaranya adalah madu, nektar, jus buah alami, sampai sirup maple. Selain lebih natural, bahan-bahan tersebut juga kaya manfaat untuk tubuh!
Nah, itu fakta-fakta seputar pemanis buatan yang perlu kamu ketahui. Kurangi konsumsi pemanis buatan dan mulai hidup sehat, yuk!