Intermittent diet atau Intermittent fasting kerap disebut sebagai diet puasa karena pola waktunya yang mirip. Daripada jenis makanan, diet ini lebih fokus pada pengaturan waktu makan.
Ada banyak metode untuk menjalani intermittent diet, tapi yang paling populer adalah "the 16/8". Metode ini membagi waktu berupa 16 jam berpuasa, yang artinya kamu hanya diperbolehkan makan sangat sedikit atau bahkan sama sekali tidak makan. Namun, dalam rentang tersebut tetap diperbolehkan minum.
Selain itu, waktu 16 jam bisa kamu tentukan sendiri dan disesuaikan kemampuan. Sedangkan, 8 jam sisanya, kamu diperbolehkan makan apa saja karena tidak ada yang mengatur jenis makanan apa yang harus dikurangi.
Misalnya, kamu berhenti makan pada pukul 20.00 malam hari, berarti waktu kamu bisa makan kembali adalah pukul 12.00 siang.
Intermittent diet punya banyak manfaat selain menurunkan berat badan, di antaranya meningkatkan daya tahan tubuh, melindungi otak dari potensi penyakit alzheimer dan demensia, hingga meningkatkan fungsi kognitif.
Dari lima jenis diet di atas, kira-kira mana yang paling cocok denganmu?
Sebelum memulai diet, jangan lupa menyesuaikan polanya dengan kondisi kesehatanmu ya, terutama jika kamu memiliki riwayat penyakit khusus seperti penyakit lambung, diabetes, hingga penyakit jantung.