Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App

andai kamu sudi merenda kata bersama
pasti aku takkan terjerat sepi 
saat hening terasa sangat panjang
menembus relung yang terkurung sunyi
di tengah pekat yang menghamba gelap

andai bisa kuambil kerlipmu untuk kuminta
pastilah aku takkan tersiksa oleh kelabu
yang menyelipkan gigil di sekujur sukma
dalam setiap hela yang terambil angin
mencipta kebisuan lara tak terenyahkan

kesetiaanmu 'tuk temani malam tanpa bosan
nyatanya t'lah mengusik inginku
mengapa hanya kelam yang kau hadiahi setia?
mengapa kamu enggan memelukku meski dalam kata?
ah, aku lupa
kamu tak lagi sudi bicara

kesediaanmu menaburkan cahaya di langit
nyatanya t'lah membuatku iri
mengapa hanya langit yang kau terangi?
mengapa tak membiarkanku menggapai sedikit teduhmu?
ah, aku lupa
kamu tak mengijinkanku memilikimu

di sepanjang malam menuju pagi
bahkan sejak senja masih bertahta pada sore
aku sudah terlalu banyak menjumpa lupa
tapi anehnya
aku tak bisa melupakanmu...

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team

EditorTyas