Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App

Sebelum fajar menyingsing
Kau sudah rapi dan bersahaja
Kau sempatkan sejenak mengunyah dua lembar roti
Lalu meneguk kopi favoritmu

Namun, jika sudah tiba Senin dan Kamis
Makan pagimu kau percepat sebelum subuh
Puasa sunnah adalah ibadah favoritmu tiap pekan

Tiba hari libur
Baru kau sediakan waktu bercengkerama
Kau seolah lupa tugasmu yang menumpuk
Yang ada di benakmu hanya ingin menyenangkan keluarga
Senyum sumringahmu seolah menumpas letih yang kau rasa saban bekerja
Sungguh, daya juangmu amat luar biasa

Dalam pekat malam
Kadang kau melek sambil menyeruput kopi
Kantong matamu makin menebal
Padahal esok kau harus bergegas pergi sebelum fajar
Sementara tidurmu hanya beberapa jam saja

Di usiamu yang kian renta
Kau tak pernah berkeluh kesah
Semangatmu tetap membumbung
Kau selalu bilang
Jadilah sebaik-baik pelita yang menyinari bumi

Duhai bapak...
Izinkan kubagi kisah heroikmu pada keluarga kecilku
Sebuah kisah hidup paling hebat menurutku
Berkatmu, kusadari bahwa hidup pelik bukan berarti tercekik
Kau memaknai hidup laksana air
Mengalir terus ke bawah, senantiasa rendah hati

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team