Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

[Puisi] Si Anak Batu

Pixabay/kellepics
Pixabay/kellepics

Duka memboyong batinku
Lara melarutkan pikiranku
Hingga mampu 'buatku lemah mengingat
Sekalipun peluh dingin merengat

Kuasa-Mu memanduku pergi
Lantas hujan datang menghampiri
Langkah kaki menjauhi hujan
Di gua, bersama batu dirintiki hujan

Bahana rinai hujan kian pecah
Menyapu basaunya sebuah batu
Membentuk lubang hingga merekah
Lantaran menghilirnya rinai satu per satu

Lamat-lamat kuamati
Seakan pandanganku yang payah
Semuanya terlihat ganjil
Batu berkata pada rinai, "Menyerah."

Basaunya batu menyerah pada rinai
Bagaimana batu dapat berlubang?
Bukankah tak akan mampu sejenis rinai
'Tuk melubangi batu yang cekang? 

Tuhan, kuhendak jadi rinai hujan itu
Yang tunduk patuh pada kuasa-Mu
Hingga dapat melubangi sebuah batu
Juga dapat melewati ujian-Mu

Terima kasih, 
Pelajaran ini begitu berharga
Tanpa Engkau belas kasih
Tidaklah kutersadar bahwa takwa itu berharga

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Topics
Editorial Team
Alya Rekha Anjani
EditorAlya Rekha Anjani
Follow Us