[Puisi] Si Anak Batu

Duka memboyong batinku
Lara melarutkan pikiranku
Hingga mampu 'buatku lemah mengingat
Sekalipun peluh dingin merengat
Kuasa-Mu memanduku pergi
Lantas hujan datang menghampiri
Langkah kaki menjauhi hujan
Di gua, bersama batu dirintiki hujan
Bahana rinai hujan kian pecah
Menyapu basaunya sebuah batu
Membentuk lubang hingga merekah
Lantaran menghilirnya rinai satu per satu
Lamat-lamat kuamati
Seakan pandanganku yang payah
Semuanya terlihat ganjil
Batu berkata pada rinai, "Menyerah."
Basaunya batu menyerah pada rinai
Bagaimana batu dapat berlubang?
Bukankah tak akan mampu sejenis rinai
'Tuk melubangi batu yang cekang?
Tuhan, kuhendak jadi rinai hujan itu
Yang tunduk patuh pada kuasa-Mu
Hingga dapat melubangi sebuah batu
Juga dapat melewati ujian-Mu
Terima kasih,
Pelajaran ini begitu berharga
Tanpa Engkau belas kasih
Tidaklah kutersadar bahwa takwa itu berharga