Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
pexels.com/Skitterphoto
pexels.com/Skitterphoto

Entah berapa lama aku berada dalam ruang sepi ini

Yang selalu datang namun enggan untuk pergi

Yang selalu ‘ku tolak namun memaksa kembali

Yang selalu 'ku maki namun tak pernah berekspresi

 

Ruang sepi seolah membuat ‘ku tak berarti

Membuat 'ku bertanya banyak hal yang tak dapat ku pahami

Seringkali ia membuat 'ku kehabisan berpikir

Sampai aku hanya bisa terbaring dan meringis

 

Aku tak tahu kenapa harus ada ruang sepi didunia ini

Kalau aku bisa menciptakan dunia

Akan kutiadakan dia

Supaya aku bisa leluasa menikmati kebahagiaan

 

Ruang sepi…

Aku membencimu untuk kesekian kali

Dan berharap kau segera pergi

Dan berharap kau tak pernah kembali lagi

 

Semoga saja Tuhan mendengar jerit manusia yang sakit hati ini

Karena terlampau lama ia dalam ruang sepi yang pahit

Semoga saja kalau Tuhan mau meridhoi

Akankah ruang sepi itu tidak ada lagi?

 

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team