- Lampung, 27 Desember 2019
[PUISI] Menyayat Malam

Kutanya pada malam
Senyap datang sebagai jawaban
Kutanya pada waktu
Kehilangan mendera sebagai peringatan
Aku ikhlas
Meski rasaku tak lagi terbalas
Aku kecewa
Tiada kebahagiaan yang menyapa
Tahun akan berganti
Dan aku tetap di sini
Membuang waktuku
Hanya untuk menunggu
Tanpa malu atau pun ragu
Aku menanti tanpa henti
Agar kamu dapat melihat
Betapa tulusnya cinta yang kumiliki
Aku hanya ingin genggam tanganmu
Bersama, kita lihat bunga api
Yang mekar di angkasa raya
Sayangnya... kamu tak akan kembali
Kini aku ingin menyayat malam
Yang tak pernah memberi jawaban
Di manakah kamu disembunyikan
Seharusnya... malam tak hanya bungkam.
This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.


















