[PUISI] Ini Menetap dan Pergi Seenak Diri

Tiba pada saat memejamkan mata
Ada rasa masuk seketika
Entah itu rasa cinta
Atau rasa teman biasa
Menemui malam aku makin menikmatinya
Terhanyut hingga tenggelam bersama
Melupakan kopi hitam depan mata
Meninggalkan sejenak tentang dunia
Namun aku terlalu dalam meresapinya
Hingga dia meninggalkanku di sana
Di ujung lorong kegelapan rasa
Dan ternyata ini memang benar
Ini memang benar rasa tentang teman biasa
Lantas kenapa bersamaku sejauh ini?
Bagaimana aku bisa kembali
Sedangkan rasaku tanpa kendali
Aku butuh suplai
Kopi
Rokok
Segenggam pena dan buku
Untuk mengaksarakan kemurkaan
Melepaskan kesengsaraan
Untuk dia yang ingin menetap dan pergi seenak diri
This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.


















