Kondisi tersebut, lanjut Melvin, akan semakin parah jika si istri berharap 100 persen pada suami. Oleh sebab itu, Melvin menyarankan bagi pasangan suami-istri untuk memiliki double income.
"Misal suami sudah kerja dan istri lebih nyaman jadi ibu rumah tangga, ya uangnya jangan dihabiskan buat keperluan bulanan saja. Sisakan buat investasi atau beli waralaba. Gak usah mahal-mahal, yang penting bisa untuk nambah penghasilan," ujarnya.
Melvin menambahkan, setiap pasangan wajib memiliki rencana keuangan. Walaupun tak punya masalah, penting untuk membuat planning jangka pendek dan jangka panjang. Itu untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, misalnya kecelakaan kerja, perceraian, atau si pencari penghasilan meninggal dunia.
"Buat rencana keuangan jangka pendek 1-2 tahun, lalu jangka panjang. Ini akan jadi masalah kalau semisal suami tahu-tahu meninggal, lalu gak bisa bayar sekolah anak. Atau suami kecelakaan dalam perjalanan bisnis, harus disiapkan asuransi dan sebagainya. Finnacial planning itu penting," kata Melvin.