Agar Tak Tertipu, Kenali 7 Ciri Investasi Bodong Ini

Sekarang ini, banyak perusahaan dan lembaga keuangan yang menawarkan janji-janji investasi. Namun yang perlu diwaspadai adalah tak semuanya investasi itu benar. Sebelum ada kejadian tertipu, ini caranya untuk mengenali mana investasi yang benar dan mana yang bodong.
1. Jangan pernah tergiur sama bunga yang tinggi.

Kenapa? Karena secara logika, bunga yang tinggi sudah tidak masuk akal. Jadikan bunga bank sebagai patokan untuk bunga investasi. Kalau ada yang menawarkan bunga satu persen per hari, nah bisa jadi kamu sedang ditawari investasi bodong.
2. Ditawarinnya lewat online, bukan melalui iklan TV, radio ataupun media penyiaran lainnya.

Kamu perlu curiga kalau dia menunjukkan investasi melalui online yang tak jelas sumbernya. Kalau sudah begini, yang perlu kamu tanyakan selanjutnya adalah, "Kantor dan kondisi fisiknya investasi ini di mana?" Dia masih tidak bisa menunjukkan di mana, bisa jadi kamu sedang bertransaksi dengan investasi hantu.
3. Model investasinya member get member.

Bilangnya sih investasi, tapi setelah itu disuruh ngajak teman biar bisa member get member. Coba pikirkan deh, kalau itu memang sistem komunitas, dana yang diputar tentu untuk sesama anggota komunitas. Lalu dari mana keuntungannya? Dari masuknya anggota baru tentunya.
4. Atau model lainnya, dapat bonus kalau bisa merekrut anggota baru.

Seperti member get member, uang bonusnya tentu didapat dari orang yang baru tersebut. Yang perlu diperhatikan tidak ada investasi dengan model seperti ini. Tidak ada investasi yang langsung memberikan bonus begitu kamu bergabung. Bahkan keuntungan dari investasi itu baru bisa dirasakan setelah kurang lebih dua tahun berjalan. Jadi gak mungkin banget 'kan dapat bonus di muka?
5. Investasi dengan model ada barang yang dijual, tapi harganya gak wajar.

Coba deh kamu disuruh beli sandal jepit, tapi harganya 450.000 rupiah. Mau gak kira-kira kamu? Maka dari itu, kalau ada investasi yang menawarkan barang-barang, kamu perlu kroscek. Cari di sekitarmu, kira-kira apakah harganya memang segitu, lebih murah ataupun jangan-jangan jauh lebih mahal.
6. Tidak bisa menjelaskan dengan benar cara pengelolaan investasinya.

Kalau dari orang yang kamu temui sering melontarkan kata "pokoknya, yah seperti ini ataupun nanti saya tanyakan" nahh itu perlu kamu pikirkan. Bayangkan, dia saja gak bisa dengan benar dan yakin menjelaskan cara investasi. Bagaimana nanti misalnya dia mengelola investasimu?
7. Katanya sih bebas risiko...

Nah lho, siapa yang gak tertarik kalau ditawarin seperti ini. Tapi coba pikir lagi, investasi mana yang gak ada risikonya? Bahkan di bank saja ada risikonya, di asuransi kamu juga ditawarin mau yang risiko rendah, menengah ataupun tinggi. Karena sejujurnya, dalam bisnis itu ada high risk, high return. Nah kalau gak ada risikonya, itu namanya pembodohan publik.
Pemilihan investasi itu perlu kamu perhatikan secara seksama dan bukan dari satu sisi saja. Ingat, ini uangmu yang bakal dibayarkan setiap bulan kepadanya. Ini uangmu juga yang bakal kamu terima setelah beberapa tahun. Jangan sampai masa depanmu hancur hanya karena investasi bodong.













