Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Yuk Mengenal Gen-C, Generasi Melek Teknologi

unsplash.com/Jens Johnsson
unsplash.com/Jens Johnsson

Jakarta, IDN Times - Gadget alias gawai kini menjadi bagian yang tak terpisahkan dalam kehidupan sehari-hari. Tak hanya untuk mengakses media sosial, segala transaksi juga dapat dilakukan dalam sekali genggaman. Perilaku itulah yang disebut sebagai connected generation atau Gen-C.

"Istilah Gen-C ini pertama kali ditemukan oleh YouTube. Berbeda dengan istilah generasi lainnya, Gen-C tidak terbatas usia (seperti Gen-Z). Siapa pun yang melek teknologi bisa disebut Gen-C," ungkap Founder dan CEO Bubu.com, Shinta Witoyo Dhanuwardoyo.

1. Gen-C identik dengan aktivitas digital

Pixabay.com/Geralt
Pixabay.com/Geralt

Shinta menjelaskan, Gen-C identik dengan aktivitas digital. Mereka gemar membuat konten (creation), mengkurasi konten (curation), membangun komunitas online, dan intens dengan aktivitas digital (connected).

"Kehadiran Gen-C inilah yang membentuk pola baru pada dunia retail dan brand," kata Shinta.

2. Gen-C lebih suka bertransaksi nontunai

cnbc.com
cnbc.com

Menurut Shinta, Gen-C menjadi kekuatan baru di era serba digital saat ini. Bubu.com pernah melakukan riset pola perilaku Gen-C di Jakarta, Surabaya, Bandung, Semarang, dan Medan. Dari hasil riset itu, terungkap bahwa Gen-C adalah pengguna cashless, paling banyak debit card.

"Gen-C ini memang gak ada kaitannya dengan umur, tapi lebih ke sikap, perilaku dan pola pikir. Gen-C harus connected, curation, dan creating content. Gen-C selalu bawa smarthpone ke mana-mana, bahkan tidur pun juga dibawa," katanya.

3. Sebesar 53,7 persen Gen-C selalu membandingkan harga secara online

Pixabay.com/HutchRock
Pixabay.com/HutchRock

Shinta menambahkan, hasil riset itu juga menunjukkan 53,7 persen Gen-C selalu melakukan perbandingan harga secara online. Kemudahan mengakses informasi produk, review, dan perbandingan harga mendorong konsumen Gen-C menemukan item kualitas terbaik namun dengan harga terendah.

"16-34 persen bergantung pada jejaring sosial saat mengambil keputusan pembelian item. Kualitas tetap menjadi faktor penting dalam pembelanjaan Gen-C, namun lebih utama lagi adalah kesesuaian harga," ungkap Shinta.

4. Teknologi mengubah gaya hidup

pixabay.com
pixabay.com

Menurut Shinta, teknologi telah mengubah gaya hidup seseorang. Hal itu juga berlaku pada bisnis startup yang mayoritas menggunakan sistem cashless payment.

"Inovasi startup mendorong ke arah cashless. Kita harus punya infrastrukur teknologi. Strong wifi, misalnya. Start up ini mencari problem apa yang perlu dipecahkan, lalu keluarlah lifestyle baru. Smartphone sangat membantu menunjang aktivitas. Kebanyakan orang juga mulai menggunakan internet dari mobile," kata Shinta.

Share
Topics
Editorial Team
Indiana Malia
EditorIndiana Malia
Follow Us

Latest in Business

See More

Artikel reviewed coba

22 Des 2025, 12:01 WIBBusiness
ss_8d23b9dd754ae8d287c0588641f169abe8acb86a.1920x1080.jpg

Ciba artikel table

15 Des 2025, 13:53 WIBBusiness
rthtrh

coba test lagi lagi

09 Des 2025, 14:57 WIBBusiness
ss_df1de01f93f61bd30d64e6206b606d0a15cb485f.1920x1080.jpg

test artikel lagi

09 Des 2025, 14:54 WIBBusiness
02.jpg

test artikel

09 Des 2025, 14:51 WIBBusiness
GVq5Zpna8AAQq-M.jpg

artikel community 2

01 Des 2025, 15:17 WIBBusiness
E_8IbBkVIAk8LeP.jpg

artikel community 3

28 Nov 2025, 15:16 WIBBusiness
ss_edfd360b92d6f9b983b759fd837e664b86cd9563.1920x1080.jpg

Cek carousel

24 Nov 2025, 10:02 WIBBusiness
ss_0b9594934db8a1457c915e200f9d0d9b447a3df4.1920x1080.jpg

Artikel test data

21 Nov 2025, 13:41 WIBBusiness
Nulla facilisi

dwedwe

19 Nov 2025, 14:39 WIBBusiness