Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Waspada, Gejala Penurunan Konsumsi Rumah Tangga Pengaruhi Ekonomi 2020

Economist Bank Danamon Wisnu Wardhana (IDN Times/Indiana Malia)
Economist Bank Danamon Wisnu Wardhana (IDN Times/Indiana Malia)

Jakarta, IDN Times - Konsumsi rumah tangga pada 2020 patut diwaspadai. Menurut Ekonom Bank Danamon Wisnu Wardhana, gejala-gejala penurunan konsumsi rumah tangga sudah tampak sejak kuartal III 2019.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik, pertumbuhan konsumsi rumah tangga pada kuartal III 2019 tercatat 5,01 persen (yoy). Pada kuartal sebelumnya, pertumbuhan konsumsi mencapai 5,17 persen (yoy).

"Itu bisa diihat kan dari penjualan ritel kita yang sudah agak turun, misalnya mobil dan motor," kata Wisnu di Jakarta, Kamis kemarin.

1. Pertumbuhan ekonomi 2020 diprediksi stagnan di angka 5 persen

IDN Times/Sunariyah
IDN Times/Sunariyah

Wisnu menilai, kondisi perekonomian Indonesia saat ini juga dipengaruhi oleh situasi global seperti perang dagang. Hal itu secara tidak langsung menurunkan daya konsumsi masyarakat. Oleh sebab itu, Wisnu memprediksi pertumbuhan ekonomi di Indonesia pada 2020 akan stagnan.

"Dengan kondisi pertumbuhan ekonomi yang mulai mengarah ke bawah, baik global maupun domestik, kami memprediksikan ekonomi Indonesia tahun depan akan tumbuh sekitar 5 persen," ungkapnya.

2. Indonesia perlu menggenjot ekspor

Komoditi eksportir kelapa (IDN Times/Feny Maulia Agustin)
Komoditi eksportir kelapa (IDN Times/Feny Maulia Agustin)

Menurut Wisnu, kondisi tersebut masih terbilang aman dan stabil. Namun, pemerintah tetap perlu menggenjot ekspor melalui penciptaan komoditas baru. Dengan demikian, ekonomi bisa terdongkrak.

"Saat ini memang era teknologi canggih, tapi itu bukan menciptakan barang (komoditas) baru. Kalau barangnya meningkat, otomatis jasa turut meningkat. Misalnya, Gojek, Traveloka, itu hanya mengoneksikan jasa manusia. Kalau kita hanya bergantung ke sektor itu lalu daya beli turun, otomatis permintaan jasa mereka juga turun," kata Wisnu.

3. Industri manufaktur melambat pada kuartal III 2019

antarafoto-penyerapan-tenaga-kerja-pabrik-mobil-esemka-060919-ajn-1.jpg
antarafoto-penyerapan-tenaga-kerja-pabrik-mobil-esemka-060919-ajn-1.jpg

Turunnya penjualan ritel tampak dari data yang dikeluarkan oleh BPS. Pada kuartal III 2018 imvestasi pada mesin masih 22 persen, sementara di kuartal III 2019 turun sampai 6 persen.

Data BPS mencatat industri manufaktur besar dan sedang hanya tumbuh 4,35 persen di kuartal III-2019. Capaian tersebut melambat dibandingkan periode yang sama tahun lalu (year on year) sebesar 5,04 persen.

Baca artikel menarik lainnya di IDN Times App, unduh di sini http://onelink.to/s2mwkb

Share
Topics
Editorial Team
Indiana Malia
EditorIndiana Malia
Follow Us

Latest in Business

See More

coba test lagi lagi

09 Des 2025, 14:57 WIBBusiness
ss_df1de01f93f61bd30d64e6206b606d0a15cb485f.1920x1080.jpg

test artikel lagi

09 Des 2025, 14:54 WIBBusiness
02.jpg

test artikel

09 Des 2025, 14:51 WIBBusiness
GVq5Zpna8AAQq-M.jpg

artikel community 2

01 Des 2025, 15:17 WIBBusiness
E_8IbBkVIAk8LeP.jpg

artikel community 3

28 Nov 2025, 15:16 WIBBusiness
ss_edfd360b92d6f9b983b759fd837e664b86cd9563.1920x1080.jpg

Cek carousel

24 Nov 2025, 10:02 WIBBusiness
ss_0b9594934db8a1457c915e200f9d0d9b447a3df4.1920x1080.jpg

Artikel test data

21 Nov 2025, 13:41 WIBBusiness
Nulla facilisi

dwedwe

19 Nov 2025, 14:39 WIBBusiness
image 146.png

coba italic

04 Nov 2025, 13:01 WIBBusiness
Sollicitudin

ah yang benar - republish

04 Nov 2025, 10:02 WIBBusiness