Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Tahun Depan, Kurs Rupiah Bisa Terkerek ke Rp14.400 per Dolar AS

Ilustrasi uang
Ilustrasi uang

Jakarta, IDN Times - Kurs rupiah pada 2020, diprediksi terapresiasi ke angka Rp14.400 per dolar AS. Menurut Chief Economist CIMB Niaga Adrian Panggabean, sentimen global turut memengaruhi.

"Kurs Rp14.400 itu realistis. Saya pikir mungkin 2020 angkanya di sekitar Rp14.400, kalau akhir tahun ini berakhir di angka Rp14.050 atau Rp14.100," kata Adrian di Jakarta, Selasa (26/11).

1. Kestabilan kurs rupiah dipengaruhi DNDF

ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga
ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga

Adrian menuturkan, kestabilan kurs rupiah juga dipengaruhi oleh Domestic Non-Deliverable Forward (DNDF) Bank Indonesia. Selain itu, ada dorongan dari kurs Jepang, yaitu yen. Menurut dia, situasi global sangat berpengaruh, misalnya perang dagang Amerika Serikat-Tiongkok.

"Tahun 2019 sampai 2020 situasi di Amrik itu indikator ekonominya gak memggambarkan perekonomian terlalu kuat, tapi juga gak menggambarkan sangat lemah," ujarnya.

Ada kemungkinan kesepakatan dagang antara AS-Tiongkok fase pertama pada bulan Desember tapi hal itu belum pasti.

2. Ekonomi Indonesia diprediksi masih melambat sampai akhir tahun

Ilustrasi uang rupiah - IDN Times/Helmi Shemi
Ilustrasi uang rupiah - IDN Times/Helmi Shemi

Kinerja perekonomian Indonesia diperkirakan masih akan melambat di sisa tahun 2019. Hal itu dipicu pertumbuhan investasi dan konsumsi rumah tangga yang melambat di kuartal ketiga.

"Pada kuartal ketiga tahun ini, dengan mengoreksi faktor musiman, laju pertumbuhan konsumsi rumah tangga antarkuartal bahkan telah mencapai angka terendah dalam sembilan tahun terakhir," ungkapnya.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik, pertumbuhan konsumsi rumah tangga pada kuartal III 2019 tercatat 5,01 persen (yoy). Pada kuartal sebelumnya, pertumbuhan konsumsi mencapai 5,17 persen (yoy).

3. Pelaku usaha menunda keputusan bisnis akibat ketidakpastian ekonomi

Diskusi Bersama Chief Economist CIMB Niaga (IDN Times/Indiana Malia)
Diskusi Bersama Chief Economist CIMB Niaga (IDN Times/Indiana Malia)

Menurut Adrian, tahun ini pelaku usaha menunda keputusan bisnis. Hal itu disebabkan bayangan ketidakpastian ekonomi, baik yang muncul dari sisi global maupun domestik.

"Sejalan dengan menurunnya permintaan dan adanya kendala likuiditas, pertumbuhan kredit juga berangsur melambat," katanya.

Share
Topics
Editorial Team
Indiana Malia
EditorIndiana Malia
Follow Us

Latest in Business

See More

Artikel reviewed coba

22 Des 2025, 12:01 WIBBusiness
ss_8d23b9dd754ae8d287c0588641f169abe8acb86a.1920x1080.jpg

Ciba artikel table

15 Des 2025, 13:53 WIBBusiness
rthtrh

coba test lagi lagi

09 Des 2025, 14:57 WIBBusiness
ss_df1de01f93f61bd30d64e6206b606d0a15cb485f.1920x1080.jpg

test artikel lagi

09 Des 2025, 14:54 WIBBusiness
02.jpg

test artikel

09 Des 2025, 14:51 WIBBusiness
GVq5Zpna8AAQq-M.jpg

artikel community 2

01 Des 2025, 15:17 WIBBusiness
E_8IbBkVIAk8LeP.jpg

artikel community 3

28 Nov 2025, 15:16 WIBBusiness
ss_edfd360b92d6f9b983b759fd837e664b86cd9563.1920x1080.jpg

Cek carousel

24 Nov 2025, 10:02 WIBBusiness
ss_0b9594934db8a1457c915e200f9d0d9b447a3df4.1920x1080.jpg

Artikel test data

21 Nov 2025, 13:41 WIBBusiness
Nulla facilisi

dwedwe

19 Nov 2025, 14:39 WIBBusiness