Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Ilustrasi pesawat. IDN Times/Arief Rahmat
Ilustrasi pesawat. IDN Times/Arief Rahmat

Jakarta, IDN Times - Direktorat Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan (Kemenhub) mencatat terjadi penurunan penumpang pesawat dan bus di periode libur Natal dan Tahun Baru 2019-2020. Besar penurunan 6,51 persen dibanding periode sebelumnya (2018-2019).

"Berdasarkan data per 5 Januari 2019, jumlah penumpang angkutan udara pada periode Nataru 2018-2019 sebesar 5,4 juta orang. Sementara itu di 2019-2020 jumlahnya hanya 5,1 juta orang," kata Kepala Biro Komunikasi dan Informasi Publik Kemenhub Hengki Angkasawan di kantornya, Senin (6/1).

1. Penumpang bus alami penurunan signifikan

IDN Times/Imam Rosidin

Sementara itu penumpang angkutan jalan justru mengalami penurunan yang cukup signifikan, yakni sebesar 22 persen. Pada periode Nataru 2018-2019 jumlah penumpang bus mencapai 3,3 juta orang. Semenara itu di periode Nataru 2019-2020 jumlahnya hanya 2,5 juta orang.

"Selisihnya mencapai 750 ribu orang lebih," ucap Hengki.

2. Secara keseluruhan, terjadi penurunan jumlah penumpang pada periode libur Nataru 2019-2020

Dok. IDN Times/Istimewa

Data secara keseluruhan terjadi penurunan 2 persen dari semua sektor transportasi. Pada periode 2018-2019 jumlah penumpangnya sebesar 17,4 juta orang, sementara di periode 2019-2020 sebesar 17 juta orang.

Dari sejumlah tersebut, angkutan laut dan penyeberangan mengalami kenaikan signifikan. Masing-masing naik 13,58 persen dan 18,80 persen. Sementara itu angkutan kereta api hanya naik 4,40 persen.

3. Penurunan penumpang udara di bawah prediksi

(Terminal 3 Bandara Soekarno Hatta) IDN Times/Candra Irawan

Sementara itu, Sekertaris Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Nur Isnin menjelaskan, penurunan penumpang pesawat disebabkan oleh peralihan masyarakat ke moda transportasi lain.

“Penumpang transportasi udara dengan semakin baiknya transportasi lain memang kita prediksi turun,” kata Isnin.

Selain itu, jumlah penurunan yang dialami sektor angkutan udara di bawah dari prediksi yang sebesar -8,4 persen.

“Kita prediksi turun, bahkan hingga -8,4 persen, tapi terima kasih jumlah pengguna udara lebih besar dari prediksi kita,” ucap dia.

 

Editorial Team