Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Pemerintah Batal 'Haramkan' Minyak Curah

IDN Times/Hana Adi Perdana
IDN Times/Hana Adi Perdana

Jakarta, IDN Times - Polemik terkait larangan peredaran minyak curah oleh Kementerian Perdagangan (Kemendag) pada 2020 mendatang menuai polemik. Banyak UMKM yang menolak terkait wacana tersebut. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution mengatakan, wacana untuk 'mengharamkan' minyak curah kemungkinan dibatalkan. 

"Saya tanya Pak Enggar katanya itu akan dibatalkan. Apa sudah, pokoknya sedang dalam proses dibatalkan," ujarnya di Kemenko Perekonomian, Jakarta, Rabu (9/10). 

1. Fokus ke pembatalan larangan minyak curah

Unsplash/Roberta Sorge
Unsplash/Roberta Sorge

Darmin menegaskan bahwa saat ini Kemendag fokus untuk membatalkan larangan minyak curah. Terkait kemasan, Darmin enggan membahasnya. 

"Gak pokoknya. Larangannya batal dulu ya," tegas Darmin.

2. Larangan oleh Kemendag

IDN Times/Galih Persiana
IDN Times/Galih Persiana

Sebelumnya, Menteri Perdagangan Enggartiastio Lukita mengatakan bakal melarang peredaran minyak goreng curah. Enggar menyebut minyak tersebut tidak sehat dan higienis. Minyak tersebut juga disebut dengan dioplos dengan minyak jelantah.

3. Minyak curah tak sehat?

freepik.com
freepik.com

Pemerintah menyebut minyak curah tidak sehat. Namun benarkah demikian? Medical Department Kalbe Farma, dr Dedyanto Henky Saputra mengatakan, minyak curah hanya murni kelapa sawit saja. 

"Minyak yang dijual dengan merek, produsen sudah menambah dengan fortifikasi misalnya ada tambahan gizi. Minyak curah itu tidak ada tambahan, hanya kelapa sawit," ujarnya seperti dikutip dari Antara. 

Menurut Henky, akan berbeda bila minyak curah dipakai berkali-kali dan disaring hingga menjadi bening. Pada proses ini, kandungan minyak menjadi tidak stabil. 

"Struktur dari lemak semakin sering dipanaskan, rantainya tidak stabil atau dikenal sebagai minyak trans. Semakin dipanaskan lemak jadi tidak stabil. Kandungan lemak trans tinggi," ungkapnya.

Share
Topics
Editorial Team
Hana Adi Perdana
EditorHana Adi Perdana
Follow Us

Latest in Business

See More

Artikel reviewed coba

22 Des 2025, 12:01 WIBBusiness
ss_8d23b9dd754ae8d287c0588641f169abe8acb86a.1920x1080.jpg

Ciba artikel table

15 Des 2025, 13:53 WIBBusiness
rthtrh

coba test lagi lagi

09 Des 2025, 14:57 WIBBusiness
ss_df1de01f93f61bd30d64e6206b606d0a15cb485f.1920x1080.jpg

test artikel lagi

09 Des 2025, 14:54 WIBBusiness
02.jpg

test artikel

09 Des 2025, 14:51 WIBBusiness
GVq5Zpna8AAQq-M.jpg

artikel community 2

01 Des 2025, 15:17 WIBBusiness
E_8IbBkVIAk8LeP.jpg

artikel community 3

28 Nov 2025, 15:16 WIBBusiness
ss_edfd360b92d6f9b983b759fd837e664b86cd9563.1920x1080.jpg

Cek carousel

24 Nov 2025, 10:02 WIBBusiness
ss_0b9594934db8a1457c915e200f9d0d9b447a3df4.1920x1080.jpg

Artikel test data

21 Nov 2025, 13:41 WIBBusiness
Nulla facilisi

dwedwe

19 Nov 2025, 14:39 WIBBusiness