Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Omnibus Law Diprediksi Picu Pertumbuhan Ekonomi 5,3 Persen di 2020

Ilustrasi perkembangan ekonomi (IDN Times/Arief Rahmat)
Ilustrasi perkembangan ekonomi (IDN Times/Arief Rahmat)

Jakarta, IDN Times - Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Makro dan Keuangan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Iskandar Simorangkir optimistis pertumbuhan ekonomi Indonesia mencapai 5,3 persen pada 2020.

Alasannya karena ada omnibus law yang kini sedang dibahas pemerintah sebelum nantinya diserahkan ke DPR.

"Bahkan kalau omnibus law-nya selesai, itu bisa lebih tinggi dari 5,3 persen," kata Iskandar di Jakarta, Selasa (26/11).

1. Omnibus law akan menggenjot investasi di Indonesia

Diskusi Indef tentang Resesi ekonomi (IDN Times/Shemi)
Diskusi Indef tentang Resesi ekonomi (IDN Times/Shemi)

Dengan adanya omnibus law, maka investasi ke Indonesia akan meningkat dan menciptakan lapangan kerja serta perpajakan. "Dengan investasi yang naik dan pengembangan sektor industri berorientasi ekspor," ujar Iskandar.

Iskandar menambahkan, omnibus law akan menyederhanakan lebih dari 70 undang-undang dengan tujuan peningkatan iklim investasi dalam rangka mendorong lapangan kerja dan pemberdayaan UMKM.

2. Ketegangan perang dagang mulai berkurang

AFP/Saul Loeb
AFP/Saul Loeb

Alasan kedua selain Omnibus Law, menurut Iskandar adalah ketegangan perang dagang antara China dan Amerika Serikat mulai mereda. "Dengan adanya itu, pasti nanti global demand akan naik," katanya.

Meski demikian, Iskandar membenarkan banyak pihak termasuk dirinya yang sempat menganggap remeh perang dagang.

Selain perang dagang, menurutnya sumber ketidakpastian ekonomi global juga diikuti oleh ketegangan geopolitik, pelemahan aktivitas manufaktur dan fluktuasi harga komoditas.

"Ketegangan politik misalnya demonstrasi di Hongkong, ketegangan politik Jepang dan Korea Selatan, ketegangan di Timur Tengah dan juga BREXIT," ujarnya.

3. Indef sebut pertumbuhan ekonomi di 2020 hanya tembus 4,8 persen

Dalam acara diskusi tersebut, Direktur Program Institute for Development of Economics and Finance (Indef), Berly Martawardaya malah memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia 2020 hanya sebesar 4,8 persen.

Beberapa hal yang mendasari Indef adalah faktor ekspor yang menurun dan jalur transmisi investasi tidak mengalami kenaikan seperti 10 tahun lalu.

"Biasanya setelah Pemilu ada kenaikan investasi. Tetapi, karena masalah perang dagang dan geo politik sepertinya akan sulit buat kita alami di tahun depan," jelas Berly.

Keyakinan Indef memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia 4,8 persen karena mereka yakin prediksi mereka cukup akurat. "Sampai tahun lalu prediksi 5,0 banyak yang bilang rendah. Nyatanya, 5,0 sampai plus minus 5,05 cukup akurat dan sepertinya akan menjadi nyata tahun ini. Ini membuktikan keakuratan proyeksi kami," jelas Berly.

Share
Topics
Editorial Team
Helmi Shemi
EditorHelmi Shemi
Follow Us

Latest in Business

See More

Coba artikel resep step tanpa spasi

16 Des 2025, 09:56 WIBBusiness
ss_8d23b9dd754ae8d287c0588641f169abe8acb86a.1920x1080.jpg

Ciba artikel table

15 Des 2025, 13:53 WIBBusiness
rthtrh

coba test lagi lagi

09 Des 2025, 14:57 WIBBusiness
ss_df1de01f93f61bd30d64e6206b606d0a15cb485f.1920x1080.jpg

test artikel lagi

09 Des 2025, 14:54 WIBBusiness
02.jpg

test artikel

09 Des 2025, 14:51 WIBBusiness
GVq5Zpna8AAQq-M.jpg

artikel community 2

01 Des 2025, 15:17 WIBBusiness
E_8IbBkVIAk8LeP.jpg

artikel community 3

28 Nov 2025, 15:16 WIBBusiness
ss_edfd360b92d6f9b983b759fd837e664b86cd9563.1920x1080.jpg

Cek carousel

24 Nov 2025, 10:02 WIBBusiness
ss_0b9594934db8a1457c915e200f9d0d9b447a3df4.1920x1080.jpg

Artikel test data

21 Nov 2025, 13:41 WIBBusiness
Nulla facilisi

dwedwe

19 Nov 2025, 14:39 WIBBusiness
image 146.png

coba italic

04 Nov 2025, 13:01 WIBBusiness