Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Kebijakan Perizinan Daerah dan Pusat Tak Harmonis, Investasi Terhambat

IDN Times/Hana Adi Perdana
IDN Times/Hana Adi Perdana

Jakarta, IDN Times - Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Rosan Roeslani mengkritik kebijakan antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah yang tak harmonis. Menurutnya, ketidakharmonisan itu jadi hambatan terbesar bagi para pelaku usaha khususnya investor. Mereka merasa keinginan untuk berinvestasi dipersulit.

Hal itu diungkapkan oleh Rosan dalam diskusi bertema "Tantangan investasi di tengah kecamuk perang dagang" di Hotel Grand Sahid, Jakarta, Selasa (16/7).

1. Kebijakan perizinan yang tak sejalan di pusat dan daerah

IDN Times / Istimewa
IDN Times / Istimewa

Rosan mencontohkan, ada investor asing yang kerap mengeluhkan proses perizinan investasi pemerintah di pusat dan daerah. Rosan menyebut persyaratan antara pemerintah pusat dan daerah berbeda. Hal ini dinilai menghambat kemauan investor untuk berinvestasi.

"Misalnya investor asing masuk mau investasi persyaratan di pemerintah pusat a,b,c,d sementara itu di daerah bisa e, f, d, sampai z. Itu adalah permasalah paling utama," tuturnya.

2. Kebijakan pemerintah daerah populis

IDN Times/Humas Pemkab Kutim
IDN Times/Humas Pemkab Kutim

Rosan juga menilai kebijakan pemerintah daerah yang populis membuat investor kerap berpikir dua kali untuk menanamkan modalnya. Padahal, yang dibutuhkan oleh investor adalah kemudahan investasi dan kepastian hukum.

"Ada kebijakan-kebijakan pemerintah daerah yang mohon maaf, selalu populis. Dia mewajibkan menggunakan 40 persen tenaga kerja dari daerah itu. Itu ada nggak orangnya?" kata Rosan.

3. Perlu reformasi kebijakan

ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A
ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A

Oleh karena itu, Rosan menyarankan agar pemerintah segera melakukan reformasi berkaitan dengan regulasi perizinan investasi maupun birokrasi lainnya. Dengan langkah itu, dia optimis nantinya pertumbuhan ekonomi juga bisa berdampak positif.

"Di satu sisi kita bersaing dengan tetangga kita yang terus performing. Kalau kita tidak melakukan reformasi kita pasti ketinggalan. Kalau kita mau keluar dari middle income trap PE harus 7 persen," tegasnya.

4. Jokowi tak segan hajar penghambat investasi

IDN Times/Teatrika Handiko Putri
IDN Times/Teatrika Handiko Putri

Seperti diketahui, dalam pidato visi-misinya belum lama ini, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menegaskan siap menghapus hambatan-hambatan dalam berinvestasi di periode keduanya. Hambatan itu diantaranya berkaitan dengan perizinan yang berbelit, perizinan yang lambat, maupun pungutan liar.

Jokowi bahkan berkomitmen untuk turun langsung untuk memastikan gangguan tersebut.

"Akan saya kejar, akan saya kontrol, akan saya cek, akan saya hajar kalau diperlukan. Tidak ada lagi hambatan-hambatan investasi, karena ini adalah kunci pembuka lapangan pekerjaan seluas-luasnya," ungkapnya.

Share
Topics
Editorial Team
Hana Adi Perdana
EditorHana Adi Perdana
Follow Us

Latest in Business

See More

Artikel reviewed coba

22 Des 2025, 12:01 WIBBusiness
ss_8d23b9dd754ae8d287c0588641f169abe8acb86a.1920x1080.jpg

Ciba artikel table

15 Des 2025, 13:53 WIBBusiness
rthtrh

coba test lagi lagi

09 Des 2025, 14:57 WIBBusiness
ss_df1de01f93f61bd30d64e6206b606d0a15cb485f.1920x1080.jpg

test artikel lagi

09 Des 2025, 14:54 WIBBusiness
02.jpg

test artikel

09 Des 2025, 14:51 WIBBusiness
GVq5Zpna8AAQq-M.jpg

artikel community 2

01 Des 2025, 15:17 WIBBusiness
E_8IbBkVIAk8LeP.jpg

artikel community 3

28 Nov 2025, 15:16 WIBBusiness
ss_edfd360b92d6f9b983b759fd837e664b86cd9563.1920x1080.jpg

Cek carousel

24 Nov 2025, 10:02 WIBBusiness
ss_0b9594934db8a1457c915e200f9d0d9b447a3df4.1920x1080.jpg

Artikel test data

21 Nov 2025, 13:41 WIBBusiness
Nulla facilisi

dwedwe

19 Nov 2025, 14:39 WIBBusiness