Ini 3 Faktor yang Pengaruhi Harga Minyak Dunia 2020

Jakarta, IDN Times - Harga minyak dunia pada 2020 diprediksi mencapai US$65 per barel. Chief Economist CIMB Niaga Adrian Panggabean mengatakan, hal itu dipengaruhi tiga faktor, yaitu pertumbuhan global, volume perdagangan dunia, dan geopolitik.
"Pertumbuhan global terus direvisi ke bawah oleh semua agensi, sehingga dari pertumbuhan yang rendah itu konsumsi juga turun," kata Adrian di Jakarta, Selasa (26/11).
1. Volume perdagangan dunia diprediksi terus turun

Adrian menjelaskan, World Trade Organization (WTO) memprediksi volume perdagangan dunia akan terus turun. Bahkan, WTO telah melakukan revisi sampai tiga kali. Menurut Adrian, revisi terakhir mengindikasikan volume perdagangan dunia akan kembali ke level tahun 2016.
"Pada 2016 itu pertumbuhan ekonomi kita cukup rendah. Jadi volume perdagangan dunia yang rendah dan demand terhadap minyak energi akibat global growth yang rendah menyebabkan harga minyak harusnya turun ke bawah," katanya.
2. Faktor geopolitik sering berubah-ubah

Namun, lanjut Adrian, harga minyak sering ditentukan oleh faktor geopolitik yang sifatnya berubah-ubah. Harga minyak bisa ke atas lalu turun lagi dalam hitungan minggu.
"Karena harga minyak ditentukan oleh surat berharga dengan underlining-nya. Ini yang paling susah ditekan," kata Adrian.
3. Pasar keuangan masih tak menentu

Jika melihat dari kondisi ekonomi global dan market global saat ini, kata Adrian, surat berharga itu pada akhirnya didagangkan di pasar keuangan.
"Kalau pasar keuangan gak menentu, ya, susah juga taking position. Dengan perhitungan tiga faktor itu, kelihatan harga minyak sekitar over around US$65 per barel di 2020, ke atas atau ke bawah dikit lah," ujarnya.