Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Indef: Sektor Industri Harus Tumbuh Lebih Tinggi dari Ekonomi Nasional

IDN Times/Galih Persiana
IDN Times/Galih Persiana

Jakarta, IDN Times - Pada periode kedua pemerintahan Joko 'Jokowi' Widodo, sektor industri diharuskan tumbuh lebih tinggi dari pertumbuhan ekonomi nasional. Pada dua, tiga dekade yang lalu, sektor industri tumbuh hampir dua kali pertumbuhan ekonomi.

"Tidak bisa lagi dibiarkan seperti selama 4 tahun terakhir ini tumbuh rendah hanya 4 persen," ungkap Ekonom Senior Institute For Development of Economics and Finance (Indef), Didik J Rachbini.

1. Reformasi struktural yang komprehensif bisa diulangi

IDN Times/Galih Persiana
IDN Times/Galih Persiana

Menurut Didik, tingkat pertumbuhan sektor industri yang lalu tinggi karena ada kebijakan reformasi struktural yang berkesinambungan dan mengembangkan daya saing. Selain itu, orientasi kekuatan industri ke ekspor dan pasar internasional, reformasi birokrasi, dan perbaikan seluruh lini penunjang ekonomi.

"Kebijakan komprehensif yang pernah dilakukan sebagai the best practice bisa diulangi dengan perubahan-perubahan, tetapi dengan kepemimpinan ekonomi yang kuat. Tidak seperti sekarang, kepemimpinan ekonomi lemah dan bahkan investor melihat 'mencla-mencle' tidak pasti. Hari ini pengumuman kebijakan ekonomi, besok dibatalkan," tuturnya.

2. Sektor industri hanya tumbuh 3-4 persen

Dok.INDEF
Dok.INDEF

Jika sektor industri dibiarkan apa adanya dan hanya dengan sentuhan kebijakan parsial yang tidak signifikan, kata Didik, jangan harap tingkat pertumbuhan ekonomi dan industri akan lebih baik. Didik mengatakan, tingkat pertumbuhan sektor industri hanya 3-4 persen.

"Mana bisa sektor penting ini bisa mendongkrak pertumbuhan ekonomi jika lembek seperti ini? Sebagai perbandingn 2-3 dekade yang lalu pertumbuhan sektor industri bisa mencapai 10 persen dua digit," kata dia.

3. Sektor industri, pertanian, dan pariwisata perlu diperkuat

IDN Times/Dhana Kencana
IDN Times/Dhana Kencana

Sejak beberapa dekade yang lalu, kata Didik, neraca perdagangan selalu menunjukkan kinerja surplus karena Indonesia kaya sumber daya alam. Tinggal eksploitasi seperti karet, batubara, produk perikanan, sawit, dan lain-lain.

"Sekarang neraca perdagangan pun jebol. Mengapa? Karena kepemimpinan dan tim ekonomi tidak memadai," kata Didik.

Untuk itu, kebijakan pemerintah harus memperkuat sektor-sektor utama yang punya pengaruh besar terhadap ekonomi dan sosial. "Seperti sektor industri, pertanian, pariwisata," jelasnya.

Share
Topics
Editorial Team
Indiana Malia
EditorIndiana Malia
Follow Us

Latest in Business

See More

Artikel reviewed coba

22 Des 2025, 12:01 WIBBusiness
ss_8d23b9dd754ae8d287c0588641f169abe8acb86a.1920x1080.jpg

Ciba artikel table

15 Des 2025, 13:53 WIBBusiness
rthtrh

coba test lagi lagi

09 Des 2025, 14:57 WIBBusiness
ss_df1de01f93f61bd30d64e6206b606d0a15cb485f.1920x1080.jpg

test artikel lagi

09 Des 2025, 14:54 WIBBusiness
02.jpg

test artikel

09 Des 2025, 14:51 WIBBusiness
GVq5Zpna8AAQq-M.jpg

artikel community 2

01 Des 2025, 15:17 WIBBusiness
E_8IbBkVIAk8LeP.jpg

artikel community 3

28 Nov 2025, 15:16 WIBBusiness
ss_edfd360b92d6f9b983b759fd837e664b86cd9563.1920x1080.jpg

Cek carousel

24 Nov 2025, 10:02 WIBBusiness
ss_0b9594934db8a1457c915e200f9d0d9b447a3df4.1920x1080.jpg

Artikel test data

21 Nov 2025, 13:41 WIBBusiness
Nulla facilisi

dwedwe

19 Nov 2025, 14:39 WIBBusiness