Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Dirut BPJS Kesehatan Tak Bantah Ada Kecurangan yang Sebabkan Defisit

IDN Times/ Anabel Yevina Mulyadi Wahyu
IDN Times/ Anabel Yevina Mulyadi Wahyu

Jakarta, IDN Times - Direktur Utama Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan Fachmi Idris tidak membantah salah satu sebab terjadinya defisit anggaran Jaminan Kesehatan Nasional Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS) adalah kecurangan.

“Setelah audit BPKP memang ada potensi fraud, tapi angkanya tidak lebih dari 1 persen dari total spending kita Rp95 triliun per tahun,” kata Fachmi dalam Forum Merdeka Barat 9, di Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo), Senin (7/10).

Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) mengaudit seluruh rumah sakit mitra BPJS, termasuk puskesmas, dokter dan klinik perorangan. “Jadi hampir 26.000 entitas yang diaudit, belum lagi perusahaan-perusahaan yang bekerja sama,” kata Fachmi.

1. Masalah iuran peserta BPJS

ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra
ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra

Masalah iuran yang belum sesuai disebut sebagai ‘biang kerok’ dalam defisit BPJS Kesehatan. Besaran iuran peserta dinilai tidak sesuai dengan hitungan aktuaris dan sudah terjadi sejak 2016.

“Oleh karena itu untuk menyelamatkan program ini adalah dengan menyesuaikan iuran,” kata Fachmi.

2. Banyak potongan iuran sejak 2016

IDN Times / Auriga Agustina
IDN Times / Auriga Agustina

Pada 2016, realisasi BPJS Kesehatan memberikan biaya iuran ke peserta adalah Rp25.500 untuk peserta kelas III. Padahal berdasarkan hitungan aktuaris, idealnya besaran iuran BPJS Kesehatan sebesar Rp53 ribu.

“Ini membuat persoalan tambah besar, ditambah peserta semakin banyak,” katanya.

3. Penyebab utama BPJS Kesehatan defisit Rp32 triliun

ANTARA FOTO/Irsan Mulyadi
ANTARA FOTO/Irsan Mulyadi

Wakil Menteri Keuangan (Wamenkeu) Mardiasmo mengungkapkan penyebab BPJS Kesehatan mengalami defisit hingga Rp32 triliun tahun ini ialah 32 juta orang dari Peserta Bukan Penerima Upah (PBPU).

"Dari 265 juta (penduduk Indonesia) itu yang buat bleeeding 32 juta. Yang lainnya tidak buat bleeding," kata Mardiasmo.

Dalam PBPU dibagi menjadi 2 kelas yakni jelita dan jelata. Mardiasmo menyebut kelas jelita sebagai penyebab defisitnya BPJS Kesehatan karena hanya membayar saat mereka sakit.

"Karena mereka menggunakan yang namanya effort selection. Dia mendaftar pada saat sakit, dan setelah dapat layanan kesehatan dia berhenti, tidak bayar premi lagi," jelasnya.

Share
Topics
Editorial Team
Helmi Shemi
EditorHelmi Shemi
Follow Us

Latest in Business

See More

test

02 Sep 2025, 20:45 WIBBusiness
androidcentral.com

Artikel test

02 Sep 2025, 14:08 WIBBusiness
Nulla facilisi

dwedwe

01 Sep 2025, 14:39 WIBBusiness
Nulla facilisi

coba

01 Sep 2025, 14:25 WIBBusiness
doc/pribadi/IDN

sqs

30 Agu 2025, 00:00 WIBBusiness
psy5.jpg

artikelPublish-dkd2

22 Agu 2025, 14:27 WIBBusiness
psy5.jpg

artikelPublish-ul88

22 Agu 2025, 11:10 WIBBusiness
psy5.jpg

artikelPublish-m13q

22 Agu 2025, 11:00 WIBBusiness
doc/pribadi/IDN

test embed html

22 Agu 2025, 09:33 WIBBusiness
ular kucing

asdfsf

21 Agu 2025, 10:00 WIBBusiness
doc/pribadi/IDN

Artikel republish lagi

20 Agu 2025, 15:10 WIBBusiness