Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Buwas Ancam Pelaku Penyalahgunaan Beras Miskin

Jakarta, IDN Times - Direktur Utama Perum Bulog, Budi Waseso, geram dengan perilaku oknum penyalur Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) atau beras miskin (raskin) yang mencoba bermain-main dengan dirinya terkait penyaluran beras.

Buwas, begitu Budi Waseso kerap disapa, mensinyalir ada jaringan kartel yang mencoba menjatuhkan Bulog dengan menyebut kualitas berasnya buruk.

"Beras kita kan beras bagus, itu ada kan yang menyuarakan beras Bulog itu jelek," ujarnya di Kantor Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Jakarta, Rabu (18/9).

1. Ultimatum oknum penyalur BPNT

Stok Beras
Stok Beras

Buwas mengancam bakal membuktikan kejahatan-kejahatan yang telah dilakukan para oknum penyalur BPNT. Dia bilang, negara selalu hadir untuk kepentingan rakyat miskin.

"Ini sebentar lagi nanti saya kasih tahu kejahatan yang dilakukan oleh pelaku-pelaku penyalur untuk BPNT. Saya ini mantan polisi jadi jangan dipakai main-main, saya akan buktikan kejahatan-kejahatan selama ini untuk program BPNT itu sangat luar biasa," tegasnya.

2. Ungkap temuan kejahatan oknum penyalur BPNT

Budi Waseso, Dirut Bulog
Budi Waseso, Dirut Bulog

Buwas mengatakan ada beberapa kejahatan yang telah dilakukan para oknum tersebut. Dia mencontohkan, beras yang diberikan kepada penerima bantuan tidak sesuai. Misalnya, beras kualitas medium namun disebut premium.

"Nah maka saya bilang, kalau saya sudah ngomong itu jangan diajak main-main, ini untuk kepentingan masyarakat yang kurang mampu, presiden punya keinginan yang luar biasa, jangan untuk bisnis," ungkapnya.

3. Buwas tegaskan tak punya kepentingan

Mantan Kepala BNN ini menegaskan bahwa keinginannya untuk mengungkap kejahatan oknum raskin demi kepentingan masyarakat. Sebab, selama ini oknum tersebut memanfaatkan raskin untuk kepentingan pribadi maupun kelompok.

"Saya gak ada kepentingan apa-apa, kecuali untuk kepentingan program pemerintah, ini masyarakat saudara kita yang kurang mampu, jangan dikurangi, sekarang kan nyatanya dikurangi, mereka nggak tahu beras yang diterima medium tapi dihargai premium, apa gak kejahatan, penipuan," tuturnya.

Share
Topics
Editorial Team
Hana Adi Perdana
EditorHana Adi Perdana
Follow Us