Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

BKPM Sayangkan Indonesia Belum Bisa Manfaatkan Gejolak Ekonomi Global

Kepala BKPM Bahlil Lahadalia
Kepala BKPM Bahlil Lahadalia

Jakarta, IDN Times - Situasi global sedang bergejolak. Namun, Indonesia dinilai belum mampu meraih manfaat dari situasi itu, terutama untuk investasi.

“Negara kita belum menjadi surga bagi investasi, sehingga larinya ke Vietnam,” ujar Kepala Badan Koordinasi Penanamam Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia dalam keterangan tertulis, Selasa (19/11).

1. Investasi global yang bergejolak bisa menguntungkan Indonesia

Bahlil Lahadalia
Bahlil Lahadalia

Bahlil mengatakan, kondisi global yang sedang bergejolak tak selamanya merugikan. Sebaliknya, justru membawa untung bagi Indonesia. Sebab, destinasi-destinasi investasi dunia sedang bergolak di berbagai belahan dunia.

"Amerika Latin ada gejolak Evo Morales, di Eropa ada ketidakpastian, ada masalah Brexit. Di Asia ada masalah Hongkong, di China ada perang dagang dengan Amerika. Ekspor akhirnya bermasalah. Tetapi ini kabar baik bagi investasi. Banyak yang lari dari negara-negara itu,” ujar Bahlil.

2. Kemudahan berinvestasi di Indonesia masih jalan di tempat

Ilustrasi Investasi
Ilustrasi Investasi

Sayangnya, ujar Bahlil,  banyak investor yang lari ke Vietnam. Padahal, 44 persen pasar ASEAN ada di Indonesia dari total 600 juta penduduk ASEAN. Menurut Bahlil, hal ini disebabkan kemudahan memulai bisnis di Indonesia masih sangat berat.

“Kemudahan berbisnis kita masih kalah dari Vietnam. Ini KPI (Key Performance Indicator) pertama kita ke depan,” katanya.

Peringkat kemudahan berinvestasi di Indonesia masih jalan di tempat. Indonesia menempati peringkat ke-5 terendah di ASEAN. Indonesia juga peringkat ke-73 dari Asia Tenggara, jauh dari posisi 40 yang ditargetkan Presiden Joko "Jokowi" Widodo. 

3. Investasi hanya berakhir di level komitmen

BKPM
BKPM

Bahlil menambahkan, saat ini 24 perusahaan siap berinvestasi sebesar Rp708 triliun ke Indonesia. Perusahaan tersebut siap masuk ke berbagai sektor usaha. Namun, investasi tersebut hanya berakhir pada level komitmen. Sebab, hambatan berinvestasi di Indonesia terlalu besar.

“Dengan rumitnya regulasi sektoral, berbelit-belit, membuat banyak investor ini balik badan kembali ke negaranya masing-masing. Dia bertahun-tahun susah dapat selembar surat. Jangankan pengusaha luar, investor dalam negeri pun bisa lari,” kata Bahlil.

Sebab itu, Bahlil mengatakan, BKPM akan fokus membenahi persoalan domestik. Pihaknya akan membenahi soal kewenangan perizinan sektoral, perpajakan, pengadaan lahan, hingga masalah koordinasi di daerah.

 

Share
Topics
Editorial Team
Indiana Malia
EditorIndiana Malia
Follow Us

Latest in Business

See More

Coba artikel resep step tanpa spasi

16 Des 2025, 09:56 WIBBusiness
ss_8d23b9dd754ae8d287c0588641f169abe8acb86a.1920x1080.jpg

Ciba artikel table

15 Des 2025, 13:53 WIBBusiness
rthtrh

coba test lagi lagi

09 Des 2025, 14:57 WIBBusiness
ss_df1de01f93f61bd30d64e6206b606d0a15cb485f.1920x1080.jpg

test artikel lagi

09 Des 2025, 14:54 WIBBusiness
02.jpg

test artikel

09 Des 2025, 14:51 WIBBusiness
GVq5Zpna8AAQq-M.jpg

artikel community 2

01 Des 2025, 15:17 WIBBusiness
E_8IbBkVIAk8LeP.jpg

artikel community 3

28 Nov 2025, 15:16 WIBBusiness
ss_edfd360b92d6f9b983b759fd837e664b86cd9563.1920x1080.jpg

Cek carousel

24 Nov 2025, 10:02 WIBBusiness
ss_0b9594934db8a1457c915e200f9d0d9b447a3df4.1920x1080.jpg

Artikel test data

21 Nov 2025, 13:41 WIBBusiness
Nulla facilisi

dwedwe

19 Nov 2025, 14:39 WIBBusiness
image 146.png

coba italic

04 Nov 2025, 13:01 WIBBusiness