Bisakah Bulog Antisipasi Kenaikan Harga Telur Saat Ramadan?
Jakarta, IDN Times - Saat bulan Ramadan atau puasa sekarang ini, berbagai komoditas biasanya mengalami kenaikan harga. Salah satunya adalah telur ayam.
"Kemungkinan telur (mengalami kenaikan). Tapi kita sudah berusaha, karena peternak ayam petelur sudah siap juga," kata Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso usai menghadiri acara di Kementerian BUMN, Jakarta, Minggu (5/5) seperti dilansir Antara.
Badan Urusan Logistik (Bulog) sudah mewaspadai dan mengantisipasi fluktuasi harga telur ayam di pasar ketika memasuki bulan Ramadan hingga lebaran. Bagaimana caranya?
1. Kerja sama dengan peternak telur ayam

Langkah pertama, Bulog sudah kerja sama dengan para peternak telur ayam. "Kita sudah membeli mereka. Sudah pesanlah. Tapi kita mintanya untuk produksi bulan ini," kata Budi Waseso.
2. Pasokan 9 sembako cukup untuk Ramadan
Sebelumnya, Buwas mengungkapkan bahwa pasokan sembilan bahan pokok (sembako) menjelang bulan puasa sudah mencukupi. "Secara umum sembilan bahan pokok semuanya sudah siap," kata Buwas.
"Apalagi beras, sekarang sudah 2,1 juta ton, gula sudah banyak, jagung masih, jadi minyak kita punya stok 2 juta sekian, jadi sudah mumpuni lah," kata Buwas.
3. Tidak perlu operasi pasar?

Untuk menekan harga, Buwas, sapaan Budi mengatakab Bulog belum ada rencana operasi pasar besar-besaran, sebab menurutnya harga dinilai masih bisa dikendalikan berdasarkan ketersediaan pasokan sembako.
"Sementara ini tidak ada operasi pasar, kalau lihat saja gejolak nanti harga naik karena kebutuhan banyak, kita langsung turunkan operasi untuk intervensi. Daging ayam sudah punya banyak, daging kerbau sudah punya banyak, tinggal nunggu perintah nanti, begitu ada kenaikan yang signifikan yang meresahkan masyarakat, ya kita turunkan," ungkapnya.
4. Masyarakat tidak perlu khawatir

Buwas juga mengatakan masyarakat tidak perlu khawatir karena suplai sembako banyak.
"Kecenderungan harga pasti naik karena kebutuhan mungkin banyak, tapi kalau suplainya imbang saya kira tidak mungkin naik karena kan ini tergantung suplainya nih," kata Buwas pada Jumat lalu.













