Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

AS-Iran Memanas, Pasar Keuangan Indonesia Terancam

ANTARA FOTO/REUTERS/Kevin Lamarque
ANTARA FOTO/REUTERS/Kevin Lamarque

Jakarta, IDN Times - Memanasnya hubungan antara Amerika Serikat (AS) dan Iran diprediksi akan berdampak pada pasar keuangan. Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Bhima Yudistira memprediksi akibat sentimen itu akan terjadi volatilitas di pasar uang dalam waktu jangka panjang.

"Investor makin takut berinvestasi ke pasar negara berkembang," katanya kepada IDN Times, Senin (6/1).

Volatilitas pasar uang merupakan naiknya suatu nilai atau harga dengan cepat yang tiba-tiba akan mengalami penurunan dengan cepat pula.

1. Investor akan memilih berinvestasi di emas dan juga dolar

ANTARA
ANTARA

Menurut Bhima, ketegangan antara As dan Iran akan membuat investor cenderung memilih investasi yang aman seperti emas dan juga dolar, daripada harus berinvestasi di pasar uang.

"Harga emas dunia telah naik 2.19 persen dibandingkan tahun lalu dan Dollar index menguat tipis 0.51 persen dalam sepekan terakhir," ujarnya.

Adapun jenis instrumen investasi di pasar uang misalnya deposito dan obligasi.

2. Sentimen ini diprediksi membuat rupiah melemah menjadi Rp14000

ilustrasi rupiah pecahan seratus ribu
ilustrasi rupiah pecahan seratus ribu

Bhima meneruskan, sentimen ini juga akan membuat rupiah melemah terhadap dolar. Hal yang sama juga disampaikan oleh Direktur Garuda Berjangka Ibrahim. Ia memprediksi rupiah akan melemah untuk satu pekan kedepan dan bahkan menembus Rp14000.

"Salah satunya karena Timur Tengah yang memanas masa berkabung 7 hari, artinya Amerika tidak akan gegabah. Artinya gini kalau masa berkabung kan dimana-mana emosi cepat. Tapi nanti setelah 7 hari mungkin nanti ada sedikit perubahan lagi terhadap rupiah," ujarnya.

Pada pembukaan perdagangan hari ini, Senin (6/1) rupiah dibuka melemah 3 poin atau 0,02 persen di level Rp13.933 per dolar AS.

3. Ini langkah yang harus dilakukan pemerintah agar investor percaya terhadap instrumen pasar uang

Ilustrasi (IDN Times/Arief Rahmat)
Ilustrasi (IDN Times/Arief Rahmat)

Bhima mengatakan ada beberapa cara yang harus dilakukan oleh pemerintah agar investor tetap percaya pada pasar saham Indonesia. Di antaranya dengan menjaga daya beli masyarakat, kemudian melakukan perubahan terhadap APBN 2020 khususnya pada asumsi makro harga minyak.

"Disesuaikan dan alokasi subsidi BBM listrik dan LPG 3 kg bisa ditambah," tegasnya.

Baca artikel menarik lainnya di IDN Times App. Unduh di sini http://onelink.to/s2mwkb

Share
Topics
Editorial Team
Auriga Agustina
EditorAuriga Agustina
Follow Us

Latest in Business

See More

Artikel reviewed coba

22 Des 2025, 12:01 WIBBusiness
ss_8d23b9dd754ae8d287c0588641f169abe8acb86a.1920x1080.jpg

Ciba artikel table

15 Des 2025, 13:53 WIBBusiness
rthtrh

coba test lagi lagi

09 Des 2025, 14:57 WIBBusiness
ss_df1de01f93f61bd30d64e6206b606d0a15cb485f.1920x1080.jpg

test artikel lagi

09 Des 2025, 14:54 WIBBusiness
02.jpg

test artikel

09 Des 2025, 14:51 WIBBusiness
GVq5Zpna8AAQq-M.jpg

artikel community 2

01 Des 2025, 15:17 WIBBusiness
E_8IbBkVIAk8LeP.jpg

artikel community 3

28 Nov 2025, 15:16 WIBBusiness
ss_edfd360b92d6f9b983b759fd837e664b86cd9563.1920x1080.jpg

Cek carousel

24 Nov 2025, 10:02 WIBBusiness
ss_0b9594934db8a1457c915e200f9d0d9b447a3df4.1920x1080.jpg

Artikel test data

21 Nov 2025, 13:41 WIBBusiness
Nulla facilisi

dwedwe

19 Nov 2025, 14:39 WIBBusiness