Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Aliran Modal Asing Diklaim Terjaga, BI Optimistis Rupiah Akan Menguat

IDN Times/Auriga Agustina
IDN Times/Auriga Agustina

Jakarta, IDN Times - Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo mengklaim, rupiah pada Agustus ini telah mengalami penguatan hampir 1 persen dibanding akhir tahun lalu. Dengan begitu, Bank Indonesia (BI) memproyeksikan nilai tukar rupiah akan menguat seiring dengan tetap terjaganya aliran modal asing yang masuk ke dalam negeri.

"Rupiah sampai dengan 21 Agustus 2019 secara point to point menguat sebesar 0,98 persen dibandingkan level akhir tahun 2018," katanya di Gedung Bank Indonesia, Kamis (22/8).

1. Bank Indonesia terus mengakselerasi pendalaman pasar keuangan

IDN Times / Auriga Agustina
IDN Times / Auriga Agustina

Ia menjelaskan, nilai tukar Rupiah diprediksi tetap stabil sesuai dengan mekanisme pasar yang terjaga. Prakiraan ini ditopang prospek aliran masuk modal asing ke Indonesia yang tetap terjaga. Hal ini seiring ekonomi domestik yang tetap baik dan imbal hasil yang menarik, serta dampak positif kebijakan moneter longgar di negara maju. 

"Untuk mendukung efektivitas kebijakan nilai tukar dan memperkuat pembiayaan domestik, Bank Indonesia terus mengakselerasi pendalaman pasar keuangan, baik di pasar uang maupun valas," ungkapnya.

2. Pada Juli rupiah menguat 0,8 persen

IDN Times/Auriga Agustina
IDN Times/Auriga Agustina

Selanjutnya, ia menuturkan, rupiah pada Juli 2019 mengalami penguatan 0,8 persen secara point to point dibandingkan dengan akhir Juni 2019. Angka itu menguat 1,3 persen secara year on year (yoy) dibandingkan periode Juni 2019. 

"Perkembangan ini ditopang berlanjutnya aliran masuk modal asing sejalan persepsi positif investor asing terhadap prospek ekonomi nasional dan daya tarik aset keuangan domestik yang tetap tinggi," tuturnya.

3. Pada Agustus, rupiah sempat melemah

IDN Times / Auriga Agustina
IDN Times / Auriga Agustina

Kendati begitu ia tak menampik, rupiah pada Agustus sempat mengalami pelemehan 1,6 persen secara point to point dan 1,4 persen secara rata-rata dibandingkan dengan Juli 2019. Hal itu merupakan dampak dari kembali memanasnya atmosfir perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dan Tiongkok.

"Sejalan pergerakan mata uang global, rupiah pada Agustus 2019 melemah dipengaruhi ketidakpastian pasar keuangan dunia, akibat kembali meningkatnya ketegangan hubungan dagang antara AS dan Tiongkok," ucapnya.

Share
Topics
Editorial Team
Auriga Agustina
EditorAuriga Agustina
Follow Us

Latest in Business

See More

Artikel reviewed coba

22 Des 2025, 12:01 WIBBusiness
ss_8d23b9dd754ae8d287c0588641f169abe8acb86a.1920x1080.jpg

Ciba artikel table

15 Des 2025, 13:53 WIBBusiness
rthtrh

coba test lagi lagi

09 Des 2025, 14:57 WIBBusiness
ss_df1de01f93f61bd30d64e6206b606d0a15cb485f.1920x1080.jpg

test artikel lagi

09 Des 2025, 14:54 WIBBusiness
02.jpg

test artikel

09 Des 2025, 14:51 WIBBusiness
GVq5Zpna8AAQq-M.jpg

artikel community 2

01 Des 2025, 15:17 WIBBusiness
E_8IbBkVIAk8LeP.jpg

artikel community 3

28 Nov 2025, 15:16 WIBBusiness
ss_edfd360b92d6f9b983b759fd837e664b86cd9563.1920x1080.jpg

Cek carousel

24 Nov 2025, 10:02 WIBBusiness
ss_0b9594934db8a1457c915e200f9d0d9b447a3df4.1920x1080.jpg

Artikel test data

21 Nov 2025, 13:41 WIBBusiness
Nulla facilisi

dwedwe

19 Nov 2025, 14:39 WIBBusiness