Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Airlangga Ungkap Jurus Pemerintah Hadapi Tantangan Ekonomi 2020

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto (IDN Times/Hana Adi Perdana)
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto (IDN Times/Hana Adi Perdana)

Jakarta, IDN Times - Periode 2019 bakal segera berakhir. Semua negara, termasuk Indonesia, dihadapi tantangan ekonomi yang sama, yakni tekanan perekonomian global.  Menghadapi hal tersebut, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan bahwa pemerintah telah memetakan strategi dan langkah prioritas untuk menghadapi tantangan ekonomi di tahun depan, baik dari sisi internal maupun eksternal. 

"Pertama, pemerintah akan meningkatkan pertumbuhan ekonomi melalui transformasi struktural untuk memperkuat permintaan domestik dan kinerja perdagangan internasional," ujarnya di Jakarta, Kamis (21/11)

Kedua, Airlangga menilai pemerintah perlu menjaga stabilitas ekonomi makro dengan menjaga harga domestik dan nilai tukar pada tingkat yang stabil dan kompetitif. Ketiga, meningkatkan inklusivitas dan ekonomi yang berkelanjutan. 

“Peningkatan daya saing juga menjadi satu hal yang menjadi fokus perhatian. Pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan pun diperlukan untuk bisa keluar dari garis kemiskinan dan mendorong pembangunan manusia,” paparnya. 

1. Airlangga optimis strategi tersebut bikin ekonomi Indonesia tumbuh hingga 5,6 persen di 2020

WhatsApp Image 2019-05-11 at 05.42.31.jpeg
WhatsApp Image 2019-05-11 at 05.42.31.jpeg

Mantan Menteri Perindustrian ini optimis dengan menerapkan strategi-strategi tersebut, ekonomi Indonesia diharapkan dapat tumbuh antara 5,3 persen - 5,6 persen di tahun 2020. 

Angka tersebut terutama didukung oleh investasi yang diperkirakan akan meningkat sebesar 7,0 persen - 7,4 persen dan ekspor yang juga naik di angka 5,5 persen - 7,0 persen. 

Dari sisi penawaran, pertumbuhan ekonomi diperkirakan akan didukung oleh sektor industri yang akan meningkat antara 5,0 persen - 5,5 persen. Sementara tingkat pengangguran diperkirakan akan turun menjadi 4,8 persen - 5,0 persen, disertai penurunan tingkat kemiskinan di kisaran 8,5 persen - 9,0 persen.

2. Genjot investasi dengan melakukan efektivitas kebijakan mulai dari OSS hingga implementasi KEK

Ilustrasi Investasi
Ilustrasi Investasi

Terkait investasi, Airlangga mengungkapkan jika pemerintah akan mengoptimalkan sistem Online Single Submission (OSS), meningkatkan efektivitas Satuan Tugas Percepatan Investasi, Relaksasi Daftar Negatif Investasi (DNI), dan pengesahan sektor prioritas investasi. 

Selain itu, implementasi tax holiday dan super deduction tax serta pengembangan Proyek Strategis Nasional (PSN), Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) dan Kawasan Industri juga menjadi kebijakan andalan.

“Pemerintah juga tengah menyiapkan Omnibus Law Cipta Lapangan Kerja, yang bertujuan untuk semakin menyederhanakan proses perizinan,” terang Airlangga. 

3. Airlangga klaim ekonomi Indonesia di 2019 masih tumbuh berkualitas

IDN Times/Arief Rahmat
IDN Times/Arief Rahmat

Dari sisi makro, ekonomi Indonesia sebenarnya masih tumbuh berkualitas di tengah ketidakpastian ekonomi global. Pertumbuhan ekonomi ini juga diiringi dengan penurunan tingkat pengangguran, tingkat kemiskinan, dan rasio gini.

“Dibandingkan dengan rekan-rekan kita di ASEAN, Indonesia diproyeksikan memiliki pertumbuhan yang lebih baik di tahun 2019 ini,” tuturnya. 

Sebagai informasi, stabilitas ekonomi berdampak positif terhadap daya tarik investasi. Berdasarkan data dari Bank Indonesia, neraca modal dan finansial mencatat surplus US$7,6 Miliar pada kuartal ketiga 2019, didukung oleh aliran masuk investasi langsung dan investasi portofolio. 

Akibatnya, neraca pembayaran Indonesia mencatat defisit yang terkendali sebesar US$46 Juta pada kuartal ketiga, jauh di bawah defisit pada kuartal kedua 2019 yang mencapai US$2 Miliar. Kinerja neraca pembayaran juga didukung oleh defisit transaksi berjalan yang dikelola pada 2,7 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB). 

Data dari Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) pun menunjukkan kinerja investasi terjaga. Angka realisasi investasi untuk Domestic Direct Investment (DDI) dan Foreign Direct Investment (FDI) untuk kuartal ketiga 2019 mencapai jumlah Rp205,7 triliun, meningkat 18,5 persen bila dibandingkan periode yang sama tahun 2018. 

Share
Topics
Editorial Team
Hana Adi Perdana
EditorHana Adi Perdana
Follow Us

Latest in Business

See More

Artikel reviewed coba

22 Des 2025, 12:01 WIBBusiness
ss_8d23b9dd754ae8d287c0588641f169abe8acb86a.1920x1080.jpg

Ciba artikel table

15 Des 2025, 13:53 WIBBusiness
rthtrh

coba test lagi lagi

09 Des 2025, 14:57 WIBBusiness
ss_df1de01f93f61bd30d64e6206b606d0a15cb485f.1920x1080.jpg

test artikel lagi

09 Des 2025, 14:54 WIBBusiness
02.jpg

test artikel

09 Des 2025, 14:51 WIBBusiness
GVq5Zpna8AAQq-M.jpg

artikel community 2

01 Des 2025, 15:17 WIBBusiness
E_8IbBkVIAk8LeP.jpg

artikel community 3

28 Nov 2025, 15:16 WIBBusiness
ss_edfd360b92d6f9b983b759fd837e664b86cd9563.1920x1080.jpg

Cek carousel

24 Nov 2025, 10:02 WIBBusiness
ss_0b9594934db8a1457c915e200f9d0d9b447a3df4.1920x1080.jpg

Artikel test data

21 Nov 2025, 13:41 WIBBusiness
Nulla facilisi

dwedwe

19 Nov 2025, 14:39 WIBBusiness