Jakarta, IDN Times – Siapa yang tidak kenal dengan brand otomotif satu ini. Yup, Jeep merupakan brand otomotif yang terkenal dengan produksi mobil-mobil SUV-nya dengan desain yang sangar, namun tetap terlihat elegan dan mewah.
Namun, siapa sangka kalau pabrikan ini ternyata memiliki sejarah yang cukup panjang di medan perang, lho, khususnya pada masa Perang Dunia II.
Tepatnya pada Juni 1940, pasukan tentara Angkatan Darat Amerika Serikat meminta pabrikan-pabrikan mobil untuk membuatkan kendaraan perang yang berspesifikasi sesuai kebutuhan AD tersebut.
Di antara banyaknya pabrikan otomotif yang diminta, hanya tiga yang menerima, yakni Bantam, Willys, dan Ford. Kemudian dalam satu tahun, ketiga produsen tadi berhasil membuat mobil yang kemudian diberi nama Willys Quad.
Setelah model Quad, ada beberapa mobil lagi yang diproduksi untuk menyokong Angkatan Darat Amerika selama perang, yakni Willys MA kemudian berubah menjadi Willys MB setelah berganti dan meningkatkan performa mesin.
Kamu pasti pernah melihat jajaran mobil produksi Jeep ini pada seri film-film agen rahasia seperti James Bond (007) atau film lainnya yang bergenre aksi yang notabene berisi adegan tembak-tembakan layaknya di medan perang.
Tentu saja, seperti yang sudah disebutkan di atas, ini karena Jeep juga lahir dari medan perang, tepatnya pada masa Perang Dunia II di tahun 1940-an.
Selama masa perang tadi, mobil ini terkenal dengan nama Willys. Sedangkan kata Jeep itu sebenarnya merupakan penyebutan atau akronim dari huruf ‘GP’ pada Ford GP (nama lain mobil Willys).
Jadi sebenarnya di masa itu mobil-mobil ini memiliki banyak sebutan. Memang agak membingungkan ya, guys.
Sekitar pada tahun 1945 setelah Perang Dunia II berakhir, produksi dari mobil-mobil ini tetap berlanjut. Berubah dari nama Willys MB menjadi Willys CJ-2A yang akhirnya digunakan sebagai kendaraan para petani di Amerika Serikat.
CJ sendiri sebenarnya merupakan singkatan dari (Civilian Jeep). Seiring perkembangannya, akhirnya mobil-mobil sipil ini mulai memiliki pintu depan dan pintu belakang.
Di tahun 1953, perusahaan Willys-Overland dijual ke Kaiser Motors, dan setelah diambil alih, produksi mobil-mobil yang tadinya diberi nama Willys-Jeep akhirnya resmi menanggalkan kata ‘Willys’ dan hanya menyisakan ‘Jeep’.
Hingga pada tahun 1970, akhirnya merek Jeep ini kembali dijual ke American Motor Corporation (AMC), baru setelahnya diakuisisi lagi oleh Renault. Tak berhenti di situ, pada 1987 Jeep pun bergabung dengan Chrysler.
Meski berpindah-pindah tangan, merek dagang tetap tidak berubah, dan terus bertahan dengan Jeep, hingga saat ini.
Saking terkenalnya mobil-mobil ini, membuat beberapa produsen otomotif lainnya juga ingin membuat mobil dengan desain yang sama, atau setidaknya mirip, terutama pada bagian grille depannya.
Pabrikan tersebut adalah Land Rover seri 1, kemudian Toyota bahkan juga pernah mengadopsi nama Jeep di belakang mereknya pada tahun 1951 untuk mobil prototype mereka bernama Toyota ‘Jeep’ BJ.